![]() |
Dalam dua dekade LIRA: Konsisten menjadi penggiat antikorupsi dan organisasi rakyat terbesar di Indonesia (Foto: Dok NI) |
Probolinggo,newsIndonesia.id – Perjalanan Lembaga Swadaya Masyarakat Lumbung Informasi Rakyat (LSM LIRA) selama 20 tahun menjadi bukti keteguhan sebuah gerakan rakyat dalam mengawal pemerintahan dan menegakkan semangat antikorupsi di Nusantara ini.
Moment peringatan Hari Ulang Tahun ke-20 yang juga bertepatan dengan usia ke-60 pendirinya, Presiden LIRA menegaskan kembali misi perjuangan organisasi yang ia rintis sejak awal.
"Selama dua dekade, LIRA hadir bukan sekadar nama. Ini adalah gerakan moral, dengan konsistensi tanpa jeda dalam mengawasi dan melawan praktik korupsi. Dan saya bersyukur, sejak didirikan 19 Juni, pada hari yang sama dengan kelahiran saya, LIRA tetap tegak berdiri," tuturnya H.M Jusuf Rizal Presiden LSM LIRA. Kamis (19/6/2025)
Presiden LIRA mengungkapkan, bahwa keberhasilan organisasi ini tidak lepas dari prinsip dasar yang ia pegang, yakni ketegasan dalam pengawasan tanpa pandang bulu.
“Kami tidak bangga memenjarakan, tapi kami bangga karena kami mampu menjadi bagian dari proses hukum terhadap oknum pejabat yang menyalahgunakan kekuasaan. Ada gubernur, wali kota, polisi, hingga anggota DPR yang kami laporkan dan diproses secara hukum,” tambahnya
Ia juga menekankan, bahwa LIRA bukan sekadar LSM biasa.
“LIRA punya sistem, visi, dan misi yang jelas. Kami bukan organisasi abal-abal. Kami berbeda. Kami membangun dari akar rumput dengan struktur rapi dan kaderisasi yang jelas. Itulah yang membedakan LIRA dari yang lain,” tegasnya.
Sambil menyinggung pihak-pihak yang mengaku sebagai pendiri atau bagian dari LIRA namun tidak memahami sejarahnya.
“Saya menegaskan kalau ada yang mengaku-ngaku, silakan pelajari dulu sejarah LIRA. Karena hanya ada satu LIRA yang sah, yang memiliki cabang terbanyak, dan masih eksis sampai hari ini.” tandasnya
Pada 2009, LIRA pernah mencatatkan rekor sebagai LSM dengan cabang terbanyak di Indonesia, dan hingga kini masih menjadi yang terbesar. Ia berharap, ke depan LIRA bisa melampaui batas nasional dan menjadi satu-satunya organisasi masyarakat sipil (civil society movement/CSM) atau bahkan LSM terbesar di dunia dengan pengakuan resmi.
“Saya berharap generasi setelah saya mampu menjadikan LIRA sebagai satu-satunya LSM dengan jaringan terbanyak sedunia. Itu hadiah terindah untuk negeri ini,” pungkasnya
Dalam penutup pidato, Presiden LIRA kembali menyerukan tekad besar mereka: "Mampukah Indonesia melawan korupsi?" Kami di LIRA menjawab: Mampu! Jika semua komponen bangsa bersatu dan tetap konsisten seperti yang telah kami lakukan selama 20 tahun ini. (wn)