Probolinggo, newsIndonesia.id - Upaya meningkatkan kualitas hidup perempuan di kawasan adat Tengger mulai menunjukkan arah baru. Hal ini terlihat dari penyelenggaraan Dialog Peningkatan Sumber Daya Ibu dan Anak Masyarakat Tengger di Desa Ngadas, Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo. Dihadiri langsung oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Dra. Hj. Arifatul Choiri Fauzi.
Kegiatan yang diinisiasi Mujadalah Kiai Kampung (MKK) tersebut tidak sekadar menjadi ruang tatap muka, tetapi juga penanda adanya pergeseran cara pandang terhadap peran perempuan dalam komunitas adat yang selama ini dikenal kuat memegang tradisi dan struktur sosial khas Tengger, pada Jumat (5/12/2025)
Dalam dialog yang berlangsung intens, Menteri PPPA menekankan, bahwa perempuan Tengger memiliki kapasitas besar untuk menjadi motor pembangunan desa. Namun, potensi itu masih membutuhkan dukungan berupa akses pendidikan, kesehatan keluarga, serta pelatihan ekonomi produktif.
“Komunitas Tengger memiliki kearifan lokal yang kuat. Justru dari situlah peluang pemberdayaan dapat tumbuh melalui model yang selaras budaya,” ujar Arifatul.
Menurutnya, modernisasi tidak harus memutus tradisi, tetapi dapat berjalan berdampingan.
"Apabila perempuan diberi ruang berkontribusi," imbuhnya
Arifatul menilai, dialog ini menjadi titik penting membangun ekosistem pemberdayaan yang melibatkan semua pihak. Pemerintah pusat, tokoh adat Tengger, hingga lembaga lokal harus berjalan beriringan agar perubahan tidak hanya terjadi di tingkat wacana.
“Kegiatan ini bukan sekadar forum diskusi, tetapi pijakan untuk kerja kolaboratif yang lebih konkret. Perempuan Tengger harus menjadi agen perubahan di lingkungannya,” ungkapnya.
Pembina MKK, Prof. Siti Zuhro, menambahkan, bahwa kemajuan sebuah daerah sangat dipengaruhi oleh kualitas perempuan di dalamnya.
“Perempuan yang berdaya akan membangun keluarga yang kuat dan berperan aktif dalam kehidupan publik,” terangnya.
Hal senada disampaikan pendiri MKK, Habib Najib Atamimi, menegaskan, bahwa kunjungan Menteri PPPA bertujuan meningkatkan derajat kehidupan perempuan Tengger, khususnya dalam bidang pendidikan dan ekonomi
Forum ini sekaligus memberi sinyal bahwa pemberdayaan perempuan bukan lagi isu pinggiran dalam komunitas adat. Di Tengger, perubahan sosial kini mulai didekati melalui cara yang lebih partisipatif, kolaboratif, dan menghargai nilai budaya setempat. (wn)
