
Foto Ilustrasi Wanita dan Pria (Dok:NI)
Probolinggo, newsIndonesia.id- Fenomena jatuh cinta kerap dianggap sebagai urusan perasaan semata. Namun di tengah masyarakat, masih berkembang keyakinan tentang adanya perbedaan antara jatuh cinta yang terjadi secara alami dengan jatuh cinta akibat pengaruh pelet atau ilmu pengasihan. Perbedaan keduanya dinilai cukup signifikan, baik dari sisi emosional, logika, hingga dampak jangka panjang.
Secara umum, jatuh cinta yang alami tumbuh melalui proses interaksi, komunikasi, dan ketertarikan yang rasional. Perasaan ini berkembang perlahan, disertai rasa nyaman, saling memahami, serta kemampuan untuk menerima kelebihan dan kekurangan pasangan. Orang yang jatuh cinta secara alami masih dapat berpikir jernih, mengambil keputusan dengan sadar, dan tidak kehilangan kendali atas dirinya sendiri.
Sebaliknya, jatuh cinta karena pelet diyakini muncul secara tiba-tiba dan cenderung tidak masuk akal. Perasaan rindu yang berlebihan, obsesi ekstrem, hingga ketergantungan emosional tanpa sebab yang jelas kerap menjadi ciri yang dirasakan. Dalam kondisi ini, seseorang bisa bertindak di luar kebiasaan, sulit berpikir logis, bahkan rela mengorbankan nilai, keluarga, atau prinsip hidupnya tanpa pertimbangan matang.
Dari sisi emosional, cinta yang tulus menghadirkan ketenangan, kebahagiaan, dan rasa aman. Sementara cinta akibat pelet sering diwarnai kegelisahan, kecemasan, dan perasaan tertekan. Hubungan yang terbangun pun cenderung tidak seimbang dan berpotensi menimbulkan konflik berkepanjangan.
Pengamat sosial dan budaya menilai, kepercayaan terhadap pelet sering muncul ketika seseorang merasa putus asa dalam urusan asmara. Padahal, membangun hubungan yang sehat membutuhkan komunikasi, kejujuran, serta proses saling mengenal, bukan jalan instan yang berisiko merugikan kedua belah pihak.
Masyarakat diimbau untuk lebih bijak dalam menyikapi persoalan cinta. Mengenali perasaan sendiri, menjaga akal sehat, dan mengedepankan nilai moral dinilai menjadi kunci utama agar hubungan yang dijalani benar-benar berlandaskan cinta yang tulus, bukan keterpaksaan.
(OPINI)