Pasar Murah di Kota Probolinggo: Upaya Pemerintah Ringankan Beban Warga di Tengah Kenaikan Harga Pangan

 

Gelaran pasar murah yang digelar Pemerintah Kota Probolinggo bersama Bakorwil V Jember pada 1–2 Desember kembali menjadi perhatian publik

Kanigaran, newsIndonesia.id – Gelaran pasar murah yang digelar Pemerintah Kota Probolinggo bersama Bakorwil V Jember pada 1–2 Desember kembali menjadi perhatian publik. Bukan sekadar agenda rutin memperingati Hari Jadi Provinsi Jawa Timur ke-80 dan HUT Korpri ke-54, kegiatan ini menjadi momentum penting bagi masyarakat untuk memperoleh bahan kebutuhan pokok dengan harga di bawah pasaran, di tengah tren fluktuasi harga yang kerap terjadi menjelang akhir tahun.

Pasar murah yang dipusatkan di depan Kantor Satpol PP Kota Probolinggo itu menawarkan berbagai komoditas harian—mulai dari beras, minyak goreng, telur, tepung hingga bumbu dapur—yang dijual dengan harga yang diklaim lebih rendah dari harga pasar. Antusiasme warga terlihat sejak pagi, terutama kelompok ibu rumah tangga yang ingin memanfaatkan selisih harga demi menghemat pengeluaran rumah tangga.

Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin, yang hadir langsung meninjau lokasi bersama jajaran pimpinan daerah, menilai kegiatan ini sebagai bentuk nyata kehadiran pemerintah di tengah masyarakat. Ia menyebut pasar murah menjadi salah satu instrumen yang mampu membantu menstabilkan harga sekaligus mengurangi beban belanja warga. Senin (1/12/2025)

“Alhamdulillah, pasar murah ini dapat dinikmati oleh masyarakat Kota Probolinggo. Hanya saja persediaannya terbatas. Jadi, silakan yang belum datang bisa langsung memanfaatkan kesempatan ini,” ujarnya. Menurut Aminuddin, beberapa komoditas seperti telur ayam dan bawang putih mengalami selisih harga yang cukup signifikan dibandingkan harga pasar. Misalnya, telur yang di pasaran mencapai Rp28.000/pax, di pasar murah dapat dibeli seharga Rp24.000. Begitu pula bawang putih yang biasanya menyentuh Rp43.000/kg, kini bisa diperoleh lebih murah.

Daftar harga komoditas yang ditawarkan semakin menegaskan tujuan kegiatan ini. Beras premium dipatok Rp14.600/kg, beras medium Rp11.000/kg, minyak goreng “Minyak Kita” Rp15.000/liter, tepung terigu Rp10.000/kg, gula pasir Rp16.000/kg, bawang merah Rp8.000 per 250 gram, dan bawang putih Rp7.000 per 250 gram. Selisih harga tersebut menjadi faktor pendorong masyarakat datang berbelanja, terutama di tengah meningkatnya kebutuhan pokok menjelang akhir tahun.

Dari sisi penyelenggara, Sekretaris Bakorwil V Jember, Anistyo Anggraini, menegaskan bahwa pasar murah kali ini merupakan bagian dari rangkaian program yang digelar secara bertahap di tujuh kabupaten/kota di wilayah kerja Bakorwil. Total 14 kali pelaksanaan dijadwalkan sepanjang periode tersebut.

“Kegiatan ini digelar untuk menjaga stabilitas harga dan memastikan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat. Kami ingin memastikan kebutuhan dasar tetap dapat dijangkau,” ujarnya.

Respons positif tidak hanya datang dari pemerintah maupun penyelenggara. Warga seperti Rita, salah satu pengunjung asal Kedungasem, mengaku sangat terbantu. Ia berharap pasar murah dapat digelar lebih sering agar masyarakat memiliki lebih banyak kesempatan untuk mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau.

“Oh, senang banget. Semoga ada terus dan digelar rutin,” ungkapnya.

Pasar murah ini akhirnya menjadi lebih dari sekadar agenda seremonial. Ia merefleksikan kondisi sosial-ekonomi masyarakat, sekaligus menunjukkan bagaimana intervensi pemerintah dalam bentuk sederhana pun dapat memberi dampak yang terasa langsung bagi warga. Keterbatasan stok memang menjadi catatan, namun upaya menghadirkan harga terjangkau tetap mendapat apresiasi luas. (wn)

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال