![]() |
| Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Probolinggo menyoroti rencana revitalisasi 57 SD/MI dan 12 SMP yang akan dilaksanakan Pemerintah Kota Probolinggo pada 2026. |
Probolinggo, newsIndonesia.id – Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Probolinggo menyoroti rencana revitalisasi 57 SD/MI dan 12 SMP yang akan dilaksanakan Pemerintah Kota Probolinggo pada 2026.
Perhatian serius ini muncul dalam rapat pembahasan Rancangan APBD 2026 terkait minimnya sekolah swasta yang masuk dalam program tersebut.
Anggota Banggar, Eko Purwanto, menyampaikan, Pemerintah belum menunjukkan keseriusan dalam pengembangan sektor kesehatan dan pendidikan.
"Jika alokasi untuk RSUD dr. Moh. Saleh yang dinilai masih berkutat pada administrasi dan BLUD," terangnya
Menanggapi hal itu, Pj Sekda Kota Probolinggo, Rey Suwigtyo, menegaskan, bahwa anggaran kesehatan telah mencapai 23 persen.
"Perlu diingat pada sektor pendidikan, terjadi pengurangan anggaran Bosda yang dialihkan ke pembangunan fisik sekolah senilai Rp17 miliar akibat ketidaktepatan pengelolaan di tingkat sekolah," tandasnya. Selasa (2/12/2025)
Sementara Anggota Banggar lainnya, Riyadlus Sholihin, mempertanyakan, alasan daerah mengalokasikan anggaran untuk revitalisasi karena menurutnya program tersebut merupakan kewenangan pusat.
"Kami menyoroti hanya ada empat sekolah swasta yang masuk daftar usulan," tegasnya
Kepala Disdikbud Kota Probolinggo, Siti Romlah, menjelaskan, bahwa pengajuan revitalisasi dilakukan berdasarkan data Dapodik. Satuan pendidikan yang tidak mengikuti pendataan hingga 31 Oktober, kata dia, tidak diprioritaskan.
"Setiap sekolah wajib melampirkan dokumentasi kerusakan untuk proses verifikasi," jelasnya
Program revitalisasi pendidikan akan direncanakan mulai berjalan pada 2026, guna meningkatkan kelayakan fasilitas pendidikan dan menunjang kegiatan belajar mengajar. (wn)
