Pasuruan, news Indonesia.id – Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Malang Raya menggelar pendampingan kelas kecerdasan buatan (AI) melalui program AI Goes To School (AIGTS) di SMP-SMA Al Ma’hadul Islam YAPI Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Program AIGTS ini menargetkan pendampingan terhadap 10 ribu guru di 40 kota se-Indonesia selama 18 bulan ke depan, guna memperkuat pemahaman dan implementasi teknologi AI di dunia pendidikan.
Dalam pelatihan tersebut, para guru diajak untuk memahami konsep kecerdasan artifisial, etika penggunaannya, serta manajemen prompt. Selain itu, peserta juga dibimbing menggunakan AI untuk mendukung pembelajaran kreatif, pengelolaan kelas, dan peningkatan kinerja administrasi.
Peserta mendapat akses ke Learning Management System (LMS) agar dapat belajar secara fleksibel dan berkelanjutan.
Ketua Mafindo Malang, Anak Agung Mira Daniswara, mengatakan, kegiatan ini merupakan langkah nyata memperkuat literasi digital di lingkungan pendidikan.
“Kami ingin para guru memahami bahwa AI bukan ancaman, tetapi peluang. Dengan bimbingan yang tepat, guru bisa menjadi penggerak utama literasi digital yang beretika dan berdaya,” ujarnya, Jumat (17/10/2025).
Trainer AIGTS, Anandito Birowo, menjelaskan bahwa pelatihan tidak hanya berisi teori, tetapi juga praktik langsung.
“Kami membimbing para guru agar mampu menggunakan AI sebagai alat bantu pembelajaran yang efektif, seperti membuat media ajar, menganalisis hasil belajar, dan menyusun materi kreatif,” terangnya.
Sementara itu, trainer lainnya, Nunuk Alisa, menambahkan bahwa pelatihan ini juga membuka ruang kolaborasi antarguru.
“Banyak guru yang saling bertukar ide dan langsung mempraktikkan hasil pelatihan. Ini membangun komunitas pembelajar yang aktif dan saling mendukung,” katanya.
Kegiatan ini menjadi bagian dari pelaksanaan AI Goes To School di wilayah Jawa Timur dan diharapkan menjadi model penguatan kapasitas guru di sekolah-sekolah lain di Indonesia. (fnn)