Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Koordinator Daerah Tapalkuda menggelar aksi damai sebagai bentuk solidaritas atas tewasnya lima pekerja media Palestina dalam serangan militer Israel di Gaza
Jember, newsIndonesia.id – Gelombang duka dan kemarahan menyelimuti kalangan jurnalis di wilayah Tapalkuda. Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Koordinator Daerah Tapalkuda menggelar aksi damai sebagai bentuk solidaritas atas tewasnya lima pekerja media Palestina dalam serangan militer Israel di Gaza.
Kelima korban tersebut adalah koresponden Anas Al-Sharif, Mohammed Qreiqeh, juru kamera Ibrahim Zaher dan Moamen Aliwa, serta asisten juru kamera Mohammed Noufal. Mereka gugur saat menjalankan tugas jurnalistik di tengah gempuran udara yang, menurut data, juga menewaskan sedikitnya 52 warga sipil Palestina, pada Minggu (10/8).
Israel secara terbuka mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, dengan klaim bahwa Anas Al-Sharif memimpin sebuah unit sayap bersenjata Hamas. Pernyataan ini menuai kecaman luas dari berbagai pihak, termasuk komunitas pers internasional, yang menilai serangan terhadap jurnalis sebagai pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan internasional.
Melalui aksi damai ini, Tomy Iskandar Korda IJTI Tapalkuda menyerukan, kepada pemerintah Indonesia untuk mengambil sikap tegas di forum internasional. Mereka menuntut penghentian kekerasan terhadap jurnalis di wilayah konflik dan perlindungan penuh terhadap kebebasan pers.
“Kebebasan pers adalah hak asasi yang wajib dilindungi di seluruh dunia. Serangan terhadap jurnalis bukan hanya serangan terhadap individu, tapi juga terhadap demokrasi dan kemanusiaan,” tegas pernyataan resmi IJTI Tapalkuda.
IJTI Tapalkuda juga mengajak seluruh jurnalis Indonesia bersatu menyuarakan kecaman atas tindakan yang mereka sebut sebagai “di luar batas kemanusiaan” tersebut. Bagi mereka, solidaritas lintas batas adalah bentuk perlawanan moral terhadap pembungkaman informasi di wilayah konflik. (mfd)