Jalur Gumitir Ditutup, Ketua Organda Probolinggo: Agar Ditunda Hingga Penyeberangan Jawa-Bali Normal

 

Penutupan jalur Gumitir (Jember - Banyuwangi) menjadi polemik bagi aktivitas ekonomi dan mobilitas penumpang maupun barang menuju Pulau Bali

Probolinggo, newsIndonesia.id – Penutupan jalur Gumitir (Jember - Banyuwangi) menjadi polemik bagi aktivitas ekonomi dan mobilitas penumpang maupun barang menuju Pulau Bali, pada Kamis (24/7)

Ketua Organda Probolinggo, Tommy Wahyu Prakoso, mengatakan, keprihatinannya atas dampak penutupan jalur Gumitir saat ini.

"Terjadi kemacetan panjang  hingga mencapai kiloan meter, karena per hari ini jalur Gumitir (Jember - Banyuwangi mulai ditutup sampai tiga bulan kedepan," katanya.

Lebih lanjut Tommy menambahkan, Padahal kondisi penyeberangan di jalur Jawa-Bali, khususnya Banyuwangi-Gilimanuk, masih padat dan belum normal.

"Tampak arus kendaraan di penyebrangan masih sangat tinggi, sehingga seluruh kendaraan, baik pribadi, angkutan umum orang maupun barang, dialihkan dari jalur selatan ke utara. Ini menjadi beban tersendiri bagi masyarakat, terutama para pelaku ekonomi," terangnya.

Akibatnya menyebabkan kelumpuhan di sektor logistik dan transportasi umum. Salah satunya perusahaan Armada Bus dan angkutan umum yang banyak beroperasi di sepanjang jalur Jawa-Bali.

"Banyak anggota kami yang busnya melayani trayek ke Bali, termasuk angkutan barang yang mengirimkan paket logistik. Semua terlambat. Kami mohon pemerintah mempertimbangkan kondisi ini," tegasnya.

Irul salah satu sopir bus menuturkan, jika dampaknya sangat terasa karena terjadi kemacetan panjang hingga membutuhkan waktu cukup lama untuk sampai tujuan.

"Penyeberangan Jawa - Bali masih belum normal, ditambah Jalur Gumitir ditutup. Tak heran kendaraan menumpuk di sepanjang jalur Pantura menuju Banyuwangi," ucapnya

Kami berharap penutupan jalur Kumitir ditunda dulu sampai penyeberangan Jawa-Bali benar-benar kembali normal. (wn)


Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال